Selasa, 10 Mei 2016

Review Novel Ayat-Ayat Cinta




Judul Novel                 : Ayat-ayat Cinta
Penulis                         : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                       : Republika-Basmala 
Cetakan                       : Ke-7
Tebal Halaman            : 419
Tahun Terbit    : 2008
Habiburrahman El Shirazy lahir di Semarang, 30 September 1976. Ia merupakan lulusan Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis Universitas Al Azhar, Mesir. Ia biasa disapa dengan sebutan Kang Abik yang juga merupakan penggiat di Forum Lingkar Pena. Gaya penulisannya begitu kental dengan aspek islami dan cinta. Banyak karyanya telah terbit seperti Ketika Cinta Betasbih, di Atas Sajadah Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra, Bumi Cinta, dan berbagai karyanya yang lain yang hampir semuanya best seller, “meledak” di pasaran.
                                                            ***
            Novel ayat-ayat cinta ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa Indonesia bernama Fahri. Ia seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di salah satu universitas bergengsi di Cairo, Mesir.
            Hari-hari Fahri di Mesir dihabiskan untuk kuliah dan talaqqi (belajar secara langsung pada Syaikh). Pribadinya yang rajin dan santun membawanya dicintai oleh empat perempuan sekaligus. Maria, Noura, Nurul, dan Aisha.
            Ayat-ayat cinta yang menjadi judul novel ini bukan sekedar kisah cinta Fahri, Aisha, Maris, Noura, dan Nurul. Ayat-ayat cinta didini juga berkisah tentang ayat-ayat cinta Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an.
                                                            ***
            Novel ini memiliki nilai religi yang begitu kental, sehingga pembaca tidak hanya dapat menikmati indahnya sastra dan kisahnya saja, namun juga dapat mengambil hikmah-hikmah yang dapat kita ambil dari novel ini. Kata-kata yang digunakan cukup komunikatif, sehingga pembaca dapat dengan cepat menangkap pesan yang disampaikan oleh penulis.
            Penulis novel, sepertinya tahu betul tentang Mesir terutama Cairo, bagi pembaca, ini seperti berada di kota Cairo.  Dalam ending novel ini, Maria seorang gadis Kristen Koptik, ia bermimpi bertemu Maryam ibunda Nabi Isa. Ia tidak diijinkan memasuki pintu Syurga sebelum ber-islam. Kemudian Maria sadar dan mengucapkan kalimat syahadat kemudian meninggal dalam keadaan ber-islam, sangat menyentuh memang, tapi dalam kehidupan nyata terlalu berlebihan.
            Penokohan tentang Fahri yang digambarkan oleh penulis terlalu sempurna, sepertinya tidak ada sisi jelek yang ada pada diri Fahri, dalam kehidupan nyata ini sangat mustahil. Meskipun demikian, novel Ayat-ayat Cinta sangat bagus dibaca karena sangat banyak nilai moral yang terdapat di dalamnya. Novel ayat-ayat cinta juga penuh dengan ajaran-ajaran islam. Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu walaupun ke negeri cina. Novel ayat-ayat cinta juga mengajarkan kita untuk menghormati antar umat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar