Judul Novel : Ayat-ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El
Shirazy
Penerbit : Republika-Basmala
Cetakan :
Ke-7
Tebal Halaman :
419
Tahun Terbit : 2008
Habiburrahman El Shirazy lahir di
Semarang, 30 September 1976. Ia merupakan lulusan Fakultas Ushuluddin Jurusan
Hadis Universitas Al Azhar, Mesir. Ia biasa disapa dengan sebutan Kang Abik
yang juga merupakan penggiat di Forum Lingkar Pena. Gaya penulisannya begitu
kental dengan aspek islami dan cinta. Banyak karyanya telah terbit seperti Ketika Cinta Betasbih, di Atas Sajadah
Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra, Bumi Cinta, dan berbagai karyanya yang lain yang
hampir semuanya best seller, “meledak” di pasaran.
***
Novel
ayat-ayat cinta ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa Indonesia bernama
Fahri. Ia seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di salah satu universitas
bergengsi di Cairo, Mesir.
Hari-hari
Fahri di Mesir dihabiskan untuk kuliah dan talaqqi
(belajar secara langsung pada Syaikh). Pribadinya yang rajin dan santun
membawanya dicintai oleh empat perempuan sekaligus. Maria, Noura, Nurul, dan
Aisha.
Ayat-ayat
cinta yang menjadi judul novel ini bukan sekedar kisah cinta Fahri, Aisha,
Maris, Noura, dan Nurul. Ayat-ayat cinta didini juga berkisah tentang ayat-ayat
cinta Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an.
***
Novel ini
memiliki nilai religi yang begitu kental, sehingga pembaca tidak hanya dapat
menikmati indahnya sastra dan kisahnya saja, namun juga dapat mengambil
hikmah-hikmah yang dapat kita ambil dari novel ini. Kata-kata yang digunakan
cukup komunikatif, sehingga pembaca dapat dengan cepat menangkap pesan yang
disampaikan oleh penulis.
Penulis
novel, sepertinya tahu betul tentang Mesir terutama Cairo, bagi pembaca, ini
seperti berada di kota Cairo. Dalam
ending novel ini, Maria seorang gadis Kristen Koptik, ia bermimpi bertemu
Maryam ibunda Nabi Isa. Ia tidak diijinkan memasuki pintu Syurga sebelum
ber-islam. Kemudian Maria sadar dan mengucapkan kalimat syahadat kemudian meninggal
dalam keadaan ber-islam, sangat menyentuh memang, tapi dalam kehidupan nyata
terlalu berlebihan.
Penokohan
tentang Fahri yang digambarkan oleh penulis terlalu sempurna, sepertinya tidak
ada sisi jelek yang ada pada diri Fahri, dalam kehidupan nyata ini sangat mustahil.
Meskipun demikian, novel Ayat-ayat Cinta sangat bagus dibaca karena sangat banyak nilai moral
yang terdapat di dalamnya. Novel ayat-ayat cinta juga penuh dengan
ajaran-ajaran islam. Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu walaupun ke negeri
cina. Novel ayat-ayat cinta juga mengajarkan kita untuk menghormati antar umat
beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar